Sunday, April 15, 2012

UKM Bogor Tembus Eropa

16 Maret, 2012 | 6:38:04

KEBERADAAN sentra industri di Kabupaten Bogor harus mendapat perhatian
serius dari pemerintah. Apabila tidak, puluhan pelaku usaha kecil
menengah (UKM) bisa terancam mati.
Pasalnya, para pelaku UKM yang bergerak di bidang makanan, kerajinan, daur urang dan lain-lain itu saat ini kesulitan mendapatkan bahan baku dan tempat pemasaran.
Di Kabupaten Bogor, pelaku UKM jumlahnya sangat banyak. 10 pelaku UKM  berada di 40 kecamatan. Melihat hal ini, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Kab. Bogor mendorong agar para pelaku ini tidak tertipu saat pemasaran. Artinya, kebanyakan para UKM di Kab. Bogor belum memiliki lebel sendiri.
“Mereka belum memiliki label. Sedangkan hasil kerajinannya selalu diborong orang untuk dijual kembali,” ujar Ketua IWAPI Kab. Bogor, Ratu Nailamuna.
Untuk itu, dirinya akan mendorong agar dinas terkait memberikan solusi atau jalan guna mengurus label dari para pelaku UKM. Tak sampai disitu, permasalahan UKM muncul saat produk makanan belum memiliki legalitas resmi dari Dinas Kesehatan. Contoh konkrit saat UKM Kab. Bogor membuat keripik singkong, tapi kemasannya polos.
“Bagaimana mau terkenal atau laku jika kemasannya polos. Untuk itu kami siap
memfasilitasi ke dinas terkait. Hal ini wajib dilakukan karena produk UKM di Kab. Bogor sudah bagus, penjualannya sudah ada yang menembus Eropa,” tambahnya.
Ibu Nolis (45) perajin rajutan dari Kampung Anyar, Kelurahan Cisarua misalnya, hasil kerajinan taplak meja dan sarung kursi bisa menembus eropa. Tapi sayang, karena belum mempunyai tempat usaha (kios) danlegalitas, penjualannya hanya di rumah.
“Karena belum ada lebel dan sentra penjualan, para UKM hanya bisa menjual barang kerajinannya di rumah. Untuk itulah, UKM yang masuk Iwapi selalu diberi kesempatan tampil di pameran-pameran resmi,” lanjutnya.
Hal ini diakui ibu Heni Metasari, perajin tas dan sandal dari Kecamatan Megamendung. Menurut dia, dirinya menjual produk di salah satu tempat pariwisata di daerah Puncak. “Saya memang belum punya label. Hasil penjualan pun tidak maksimal. Beruntung Iwapi selalu mengajak kita jika ada pameran,” kata Heni menerangkan. (aim)***

sumber: informasi bogor.com

1 comment:

  1. Maju terus UKM Bogor.
    Untuk lebih memajukan produk, saran saya, bisa buat/buka toko online. Sehingga, pemasaran semakin bisa menjangkau seluruh indonesia. Sukses!

    ReplyDelete