Tuesday, May 8, 2012

Menggandakan Keuntungan dengan Waralaba



 
Sabtu, 28 April 2012 , 09:36:00
 
RADARBOGOR-Pekan ini, Klinik Usaha JPMI Cabang Bogor menampilkan perusahaan perdagangan peralatan rumah tangga, PT Inti Mitra Sejati (IMS). Fasilitator JPMI, Yocie Gusman, kemarin mengunjungi IMS dan disambut hangat pengelolanya, Heri dan Arif.

Menurut Heri, saat ini perkembangan IMS sangat baik dan pembukaan cabang di berbagai kota pun direspons masyakat dengan antusias.

Namun demikian, seiring berkembangnya pesatnya bisnis, upaya ekspansi yang dilakukan terhambat keterbatasan modal. Sementara keinginan memperbesar pinjaman ke bank sulit dilakukan mengingat semua aset yang dimiliki seluruhnya sudah dijaminkan untuk peminjaman modal sebelumnya. IMS tidak memiliki jaminan lagi mengingat semua aset baik aset persediaan maupun piutang sudah dijaminkan ke bank.

Menghadapi situasi semacam itu, Yocie Gusman meyarankan agar IMS mulai mengembangkan waralaba (franchise) untuk pengembangan usaha atau bisnisnya. Pengalaman memiliki sebelas cabang IMS di berbagai kota, mestinya mendorong keberanian IMS untuk mengembangkan waralaba. Semua bisa dimulai dengan melakukan standarisasi manajemen dan prosedur kerja untuk memudahkan pembuatan sistem franchise. “Sistem franchise bisa ditawarkan ke masyarakat. IMS bisa mengembangkan jaringan usahanya tanpa memerlukan modal tambahan,” ujar Yocie.

IMS bertindak sebagai franchisor (pemilik franchise) dengan menjual franchise kepada franchisee (pembeli franchise). Dengan konsep waralaba usaha pun berkembang dan keuntungan pun jauh lebih besar tanpa perlu penambahan modal.

Lebih lanjut Yocie mengungkapkan, salah satu keuntungan dari sistem waralaba adalah cepat berkembangnya bisnis dan produknya makin dikenal masyarakat sejalan dengan makin banyaknya perusahaan yang melakukan waralaba. Di sisi lain, masyarakat juga diuntungkan karena setiap cabang diharuskan memiliki standar yang sama dengan perusahaan induk.

Jemput Bola
Pesatnya perkembangan IMS menurut Arif tidak lain karena sistem jemput bola dengan mendatangi nasabah-nasabah melalui strategi direct selling. Harga yang terjangkau dengan pola cicilan selama tiga bulan, turut merangsang konsumen untuk membeli. Selain itu barang-barang yang dipilih mengikuti tren terbaru yang disukai masyarakat. “Pada momen-momen khusus kami juga memberikan hadiah kepada konsumen yang loyal,” tutur Arif.

Perusahaan yang berdiri di Bogor Januari 2007 dengan lima orang karyawan itu kini berkembang dengan 193 karyawan dan memiliki seblas cabang di sebelas kota. Di antaranya Bogor, Depok, Sukabumi, Cianjur, Cimahi, Bandung Barat (Cileunyi), Garut, Tasikmalaya, Banjar, Pelabuhan Ratu, dan Pamulang.(*/sep)

No comments:

Post a Comment