RADARBOGOR-Pekan ini, Klinik
Usaha JPMI Cabang Bogor menampilkan perusahaan perdagangan peralatan
rumah tangga, PT Inti Mitra Sejati (IMS). Fasilitator JPMI, Yocie
Gusman, kemarin mengunjungi IMS dan disambut hangat pengelolanya, Heri
dan Arif.
Menurut Heri, saat ini perkembangan IMS sangat baik dan pembukaan cabang
di berbagai kota pun direspons masyakat dengan antusias.
Namun demikian, seiring berkembangnya pesatnya bisnis, upaya ekspansi
yang dilakukan terhambat keterbatasan modal. Sementara keinginan
memperbesar pinjaman ke bank sulit dilakukan mengingat semua aset yang
dimiliki seluruhnya sudah dijaminkan untuk peminjaman modal sebelumnya.
IMS tidak memiliki jaminan lagi mengingat semua aset baik aset
persediaan maupun piutang sudah dijaminkan ke bank.
Menghadapi situasi semacam itu, Yocie Gusman meyarankan agar IMS mulai
mengembangkan waralaba (franchise) untuk pengembangan usaha atau
bisnisnya. Pengalaman memiliki sebelas cabang IMS di berbagai kota,
mestinya mendorong keberanian IMS untuk mengembangkan waralaba. Semua
bisa dimulai dengan melakukan standarisasi manajemen dan prosedur kerja
untuk memudahkan pembuatan sistem franchise. “Sistem franchise bisa
ditawarkan ke masyarakat. IMS bisa mengembangkan jaringan usahanya tanpa
memerlukan modal tambahan,” ujar Yocie.
IMS bertindak sebagai franchisor (pemilik franchise) dengan menjual
franchise kepada franchisee (pembeli franchise). Dengan konsep waralaba
usaha pun berkembang dan keuntungan pun jauh lebih besar tanpa perlu
penambahan modal.
Lebih lanjut Yocie mengungkapkan, salah satu keuntungan dari sistem
waralaba adalah cepat berkembangnya bisnis dan produknya makin dikenal
masyarakat sejalan dengan makin banyaknya perusahaan yang melakukan
waralaba. Di sisi lain, masyarakat juga diuntungkan karena setiap cabang
diharuskan memiliki standar yang sama dengan perusahaan induk.
Jemput Bola
Pesatnya perkembangan IMS menurut Arif tidak lain karena sistem jemput
bola dengan mendatangi nasabah-nasabah melalui strategi direct selling.
Harga yang terjangkau dengan pola cicilan selama tiga bulan, turut
merangsang konsumen untuk membeli. Selain itu barang-barang yang dipilih
mengikuti tren terbaru yang disukai masyarakat. “Pada momen-momen
khusus kami juga memberikan hadiah kepada konsumen yang loyal,” tutur
Arif.
Perusahaan yang berdiri di Bogor Januari 2007 dengan lima orang karyawan
itu kini berkembang dengan 193 karyawan dan memiliki seblas cabang di
sebelas kota. Di antaranya Bogor, Depok, Sukabumi, Cianjur, Cimahi,
Bandung Barat (Cileunyi), Garut, Tasikmalaya, Banjar, Pelabuhan Ratu,
dan Pamulang.(*/sep)
No comments:
Post a Comment